Crying Brothers: Adik Perempuan yang Kita Benci Sebenarnya Adalah Tokoh Besar - Babak 79

Babak 79: Pohon Hijau

Penerjemah: Editor Terjemahan Perahu Naga: Terjemahan Perahu Naga

“Bagus!” Rubah itu melompat dengan semangat.” Ya ya! Itu dia. Terima kasih banyak, pendeta Tao kecil. Kamu menyelamatkanku!”

Bai Li berjongkok dan menyentuh kuncup bunga baru itu dengan lembut.

“Apakah ada makna khusus di balik bunga ini?” Ji Jing bertanya dengan rasa ingin tahu. “Tidak ada gunanya bagimu untuk tetap hidup bahkan jika kamu memicu kesengsaraan petir.

Rubah itu mengangguk dengan ganas.” Ya, Qing Shu memberikan ini padaku terakhir kali. Saya telah mengandalkan buket bunga ini selama beberapa tahun terakhir.”

Ming Ze menambahkan, “Qing Shu adalah penulis asli dari formasi kecil pada Pendeta Iblis. Dia adalah kekasihnya.

Ji Jing tercerahkan. Dia berpikir dalam hati, salah satu dari mereka dapat merancang begitu banyak formasi yang tidak berguna namun indah untuk membuat yang lain bahagia, dan yang lain sangat menghargai bunga yang diberikan oleh yang lain kepadanya. Mereka pasti pasangan yang sangat manis.

Tapi kenapa mereka tidak bersama? Ji Jing sangat menyadari masalah ini.

Apakah Qing Shu keluar untuk melakukan sesuatu? Ji Jing memandang Ming Ze dengan bingung.

Bai Li tersenyum dengan murah hati.” “Namun, Qing Shu kehilangan ingatannya lagi, jadi dia pun kehilangan ingatannya

tidak disini.”

Hilang ingatan? Ji Jing terkejut.

Bai Li tampak sedikit kesepian.” Sama seperti bunga ini. Akarnya ada di dalam tanah, jadi tidak akan mati. Namun ia akan tumbuh, layu, tumbuh lagi, dan layu lagi.”

“Pohon hijaunya juga sama. Ia akan kehilangan ingatannya sesekali. Buket bunga ini diberikan kepadaku olehnya sebelum dia kehilangan ingatannya. Sekarang, aku harus mengenalnya lagi. Jadi aku ingin menyimpan buket bunga ini, agar aku berani menghadapi pohon hijau yang memperlakukanku sebagai orang asing.”

Sesekali, ia harus menghadapi kekasihnya yang hilang ingatan. Hanya satu orang yang mengingat waktu yang mereka habiskan bersama, suka, duka, dan duka. Ji Jing menghela nafas. Itu terlalu menyedihkan.

Ming Ze menepuk bahu Bai Li. Dia sudah mengenal mereka sejak lama, namun nasib mereka tidak bisa diubah.

“Sudahkah kamu mencoba merekamnya?” Ji Jing bertanya. Dengan cara ini, dia tidak perlu mengenalnya lagi saat dia kehilangan ingatannya lagi.”

“Saya sudah mencobanya,” kata Bai Li. Namun, masa keberadaan iblis terlalu lama. Jika dicatat di atas kertas, halamannya akan menguning dan rapuh sebelum Qing Shu kehilangan ingatannya.”

Kertas? Ji Jing tersenyum licik.” Lalu, apakah Anda ingin mencoba teknologi baru umat manusia?”

Teknologi manusia? Apa maksudnya? Bai Li tercengang.

Qing Shu akan kembali ke tubuh utamanya untuk tidur setiap saat. Ketika dia bangun, dia akan melupakan masa lalu. Oleh karena itu, ketika Qing Shu tidak ada, Li Putih juga akan tertidur lelap. Begitulah yang terjadi selama seratus tahun terakhir.

Namun, saat dia terbangun kali ini, dia menyadari bahwa dunia manusia telah mengalami perubahan yang mengejutkan.

“Ayo pergi! Aku akan membawamu ke sana!” Ji Jing memegang tangan gadis itu dan memikirkan tempat yang sangat cocok.

Setengah jam kemudian, mereka bertiga sampai di pintu masuk warung internet di pusat kota.

Benar sekali, itu adalah warnet tempat siaran langsungnya terakhir kali.

Staf terkejut melihat Ji Jing.” Pendeta Tao, kamu di sini lagi.

Dia memandang dengan rasa ingin tahu pada dua orang di belakang Ji Jing dan menghela nafas dalam hatinya.

Mereka bertiga berdiri bersama hanyalah pesta kecantikan. Benar saja, orang-orang tampan suka bermain dengan orang-orang tampan!

Namun, gadis cantik itu rasanya baru saja tiba di dunia ini. Kenapa dia begitu penasaran dengan kotak tisu di meja depan?

Bai Li benar-benar telah memasuki dunia baru. Apa mesin hitam ini?

Ada juga cahaya aneh dan suara aneh. Banyak orang yang duduk di depannya dan memandanginya. Apa yang sedang terjadi?

Ji Jing memesan kamar pribadi dan menekan Bai Li ke kursi. Dia menyalakan komputer dan tersenyum.” Selamat datang di era Internet!”

Apa itu tadi?

Sejak Ji Jing memulai demonstrasinya, seruan Bai Li tidak pernah berhenti.

“Jenis? Apakah ini cara manusia menulis?”

“Tulis pertanyaan seperti ini dan akan ada jawabannya?! Siapa yang menjawab?”

“Wow! Apakah ini ingatan orang lain? Kenapa dia bisa mengorek ingatan orang lain?”

“Saya tahu fotonya, tapi kenapa sekarang semuanya berwarna? Apa videonya?”

Ji Jing dengan sabar menjelaskan semuanya dan bahkan menemukan situs web untuk disimpan Bai Li di cloud.” Anda dapat menyimpan kenangan Anda dan Qingshu di sini. Internet memiliki kenangan. Selama manusia tidak hilang, data ini tidak akan hilang. Dia tidak perlu memenuhi kamarnya dengan buku untuk mencatatnya. Bukankah itu jauh lebih nyaman? Teks, foto, video.. Di masa depan, jika dia kehilangan ingatannya lagi, dia akan membiarkan dia melihatnya secara langsung!”