Bertransmigrasi Ke Zaman Kuno Dengan Dapur - Bab 495 – Bab 495: Terbang Tanpa Kepala

Bab 495: Terbang Tanpa Kepala

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Mendengar ini, Wakil Jenderal Yin mulai bangkit. Jika tidak ada dalam jatah, di mana lagi? Dia merasa tidak ada yang lain di sini kecuali bekalnya, bukan? Mungkinkah seseorang membawanya?

Dia melihat ke arah gerobak gandum yang penuh sesak di depannya, melambaikan tangannya, dan memerintahkan, “Pergi, periksa semuanya. Jangan lepaskan sembarang tempat!”

Lupakan. Terlepas apakah itu ada atau tidak, lebih baik dicek terlebih dahulu. Jika dia tidak dapat menemukannya, dia akan memikirkan cara lain. Dia tidak bisa begitu saja mendengarkan kata-kata Petugas Gabah Wu. Bagaimana jika benda itu benar-benar ada di dalam tetapi diabaikan?

Melihat para prajurit mulai menurunkan ransum untuk diperiksa, Petugas Gain Wu buru-buru menghentikan mereka dan berkata, “Jenderal. Apa sebenarnya yang kamu cari? Saya paham dengan hal ini, jadi saya akan meminta seseorang untuk membantu Anda menemukannya. Jika Anda membongkar semua biji-bijian dan pakan ternak, akan sulit untuk memuatnya nanti. Bagaimana jika Anda menunda perjalanan?”

Jika dia benar-benar tahu benda apa itu, Wakil Jenderal Yin tidak akan terbang seperti lalat tanpa kepala.

Meskipun dia tidak yakin apakah benda itu ada di sini, dia mempercayai kata-kata Ming Zhiyan. Jika Jenderal mengatakan ada sesuatu yang tidak normal di sini, pasti ada sesuatu!

Dia tidak peduli sama sekali. “Jadi bagaimana jika dibongkar? Saya punya banyak orang di sini.

Apa yang perlu ditakutkan? Yang paling penting sekarang adalah menemukan apa

Jenderal sedang mencari. Ini lebih penting dari apapun.”

“Jenderal, apa yang kamu cari?” Petugas Grain Wu bertanya dengan ekspresi pahit. Jenderal Yin, beri tahu saya dan saya akan membantu Anda menemukannya. Bukankah lebih baik memiliki lebih banyak orang?” Itu akan menyelamatkannya dari membuat kekacauan di sini!

“Temukan saja sesuatu yang bukan tempatnya di sini,” kata Wakil Jenderal Yin langsung.

Petugas Gandum Wu hampir memuntahkan seteguk darah. Apa yang dia maksud dengan sesuatu yang tidak seharusnya ada di sini? Apakah batu-batu yang dibawa oleh roda kereta itu terhitung?

Dia curiga Jenderal Yin sedang mempermainkannya, tapi dia tidak punya bukti!

Ratusan tentara memindahkan semua gandum dari gerbong dan mencari sedikit demi sedikit, tetapi mereka tidak menemukan apa pun.

Wakil Jenderal Yin membuka toples berisi daging yang diawetkan, dan aroma daging langsung memenuhi udara.

Mencium aroma daging, Wakil Jenderal Yin bergumam ragu,

“Mungkinkah bau daging menarik perhatian makhluk beracun?”

Baru pada saat itulah Petugas Biji-bijian Wu memahami apa yang dicari oleh Wakil Jenderal Yin. Dia tertawa dan berkata, “Bagaimana mungkin? Daging yang diasinkan disegel dalam toples. Bagaimana bisa begitu mudah tercium oleh makhluk beracun itu?”

Wakil Jenderal Yin menggelengkan kepalanya. “Mungkin bukan itu masalahnya. Bagaimana jika makhluk beracun itu memiliki hidung yang lebih baik dari kita?”

Petugas Grain Wu masih merasa bahwa hal itu tidak mungkin. Dia berkata, “Bukannya kami tidak membawa daging yang diawetkan ini ke pegunungan sebelumnya, tapi kami tidak melihat ada yang menarik. ”

“Lagipula, kalau memang karena daging yang diawetkan, target mereka seharusnya adalah gerbong-gerbong ini, tapi mereka malah datang untuk orang-orang.”

Wakil Jenderal Yin memikirkannya dan menyetujuinya. Dia memotong sepotong daging asap dan mengunyahnya dengan puas sebelum menghela nafas. “Baiklah, aku akan pergi ke tempat lain untuk melihat apakah ada yang membawa sesuatu yang tidak seharusnya mereka bawa.”

Petugas Grain Wu memberinya ide. “Mengapa Anda tidak bertanya kepada dokter militer apakah ada sesuatu yang dapat menarik perhatian makhluk beracun ini? Menurutku hal-hal biasa tidak mungkin dilakukan. Hanya mereka yang memiliki aroma khusus yang dapat memiliki kekuatan sebesar itu.”

Mata Wakil Jenderal Yin berbinar. “Itu benar, kenapa aku tidak memikirkan itu! Wu Tua, terima kasih!’

Melihat punggung Wakil Jenderal Yin yang hendak pergi dengan penuh semangat, Petugas Biji-bijian Wu buru-buru menghentikannya dan berkata, “Hei, hei, kamu belum mengemas jatahku! Kemasi ransumnya sebelum berangkat!’